Aku tak mampu mengantar kepergianmu. Langit mendung turut berduka. Orang-orang riuh rendah becerita. Tentang segala amal kebaikanmu. Aku datang kepadamu, ayah.
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu. Aku menangis dan berdoa mengenang segala salah dan dosaku kepadamu. Kepergianmu seketika mendewasakan aku. Mengajarkan aku betapa penting arti hidup untuk menjadi berguna bagi sesama.
Kepergianmu mengajarku bagaimana harus mencintai dan menyayangi, bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar. Hingga saat terakhir hayatmu. Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu. Hari ini aku menemuimu, ayah. Lewat sebait puisi untuk mengenangmu.
Bila datang saatnya nanti. Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu. Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa. Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu. Aku menangis dan berdoa mengenang segala salah dan dosaku kepadamu. Kepergianmu seketika mendewasakan aku. Mengajarkan aku betapa penting arti hidup untuk menjadi berguna bagi sesama.
Kepergianmu mengajarku bagaimana harus mencintai dan menyayangi, bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar. Hingga saat terakhir hayatmu. Engkau terus berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu. Hari ini aku menemuimu, ayah. Lewat sebait puisi untuk mengenangmu.
Bila datang saatnya nanti. Kan kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmu. Bersama embun fajar kemarau ku sertakan doa. Semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
ah dung, sedih :(
BalasHapussemangat la ! :)
BalasHapus:'(((
BalasHapussedih dan bikin air mataku bnr2 menetes bacanya :(
BalasHapus