Minggu, 02 Oktober 2011

BAB 2. PERUSAHAAN dan LINGKUNGAN PERUSAHAAN

1. Pengertian Perusahaan
Perusahaan ialah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses disuatu tempat sehingga inti dariperusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

Berikut menurut pendapat ahli atau pakar tentang definisi Perusahaan :
 *Menurut pendapat Kansil (2001 : 2), perusahaan ialah setiap bentuk badan usaha yang emnjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

* Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo (2002 : 12),  perusahaan ialah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan yang mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

* Menurut pendapat lain, perusahaan ialah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor-faktor produksi.

Berdasarkan definisi atau pengertian tersebut di atas dapt disimpulkan bahwa perusahaan merupakan salah satu bentuk usaha yang mencari suatu keuntungan atau laba, baik yang bergerak bidang dalam usaha perdagangan, bergerak dalam bidang usaha produksi barang, dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan memiliki suatu struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan atau pegawai. Jadi suatu usaha yang tidak memiliki struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan, tidak dapat disebut sebagai perusahaan.




2. Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
Tempat kedudukan perusahaan adalah tempat atau letak perusahaan melakukan aktivitas produksi. Di atastelah diuraikan bahwa memilih tempat kedudukan perusahaan lebih sukar dibandingkan memilih tempat kedudukan badan usaha pemilihan tempat kedudukan perusahaan merupakan permasalahan yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang akan mendirikan badan usaha. Hal ini disebabkan karena tempat kedudukan perusahaan dipakai untuk jangka panjang, bahkan mungkin selamanya. Pertimbangan yang matang juga diperlukan karena tempat kedudukan perusahaan turut berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya yang harus ditangung perusahaan, seperti biaya produksi dan biaya penjualan, yang berarti akan berpengaruh terhadap harga pokok hasil produksi. Pemilihan tempat kedudukan perusahaan untuk setiap jenis badan usaha akan berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh jenis lapangan usaha yang akan digeluti.

Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitan nya dengan biaya.
Faktor yang mempengaruhi biaya:
- Harga bahan mentah /bahan pembantu
- Tingkat upah buruh
- Tanah
- Pajak
- Tingkat bunga
- Biaya alat produksi tahan lama
- Biaya atas jasa pihak ketiga 

Jenis-jenis letak perusahaan :
a. Perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah, letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah pada suatu lokasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya masalah kesalahan umum, kesehatan, dan ketertiban dan pencemaran. Dalam hal ini pemerintah merupakan pihak yang paling bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat. Ada beberapa kegiatan perusahaan yang dapat mengganggu kesehatan, misalnya asap yang berasal dari industri yang mengandung gas beracun. Atas dasar berbagi pertimbangan kepentingan masyarakat, kegiatan indusrti tersebut ditempatkan jauh dari daerah pemukiman pendudukan.
b. Perusahaan yang terkait oleh alam, letak perusahaan yang terikat oleh alam adalah tempat perusahaan yang tidak dapat dipengaruhi oleh manusia, melainkan tergantung atau terkait oleh alam. Misalnya perusahaan-perusahan yang bergerak dibidang ekstraktif, seperti pertambangan harus terletak pada lokasi tambang perusahaan-perusahaan pertanian yang harus terletak pada daerah sesuai dengan jenis tanaman yang dikembangkan dan berlahan subur.
c. Perusahaan berdasarkan sejarah, letak perusahaan berdasarkan sejarah (historis) adalah letak perusahaan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah, bukan karena pertimbangan lain dan hanya secara kebetulan bertempat di situ. Pada umumnya letak perusahaan seperti ini telah berada di tempat tersebut sejak awal pendiriannya dan tidak mau lagi pindah ke tempat lain karena mengandung sejarah yang baik. Misalnya kerajinan payung di Tasikmalaya, ukir-ukiran di Jepara, dan batik di Jogjakarta. Letak perusahaan ini telah turun temurun sejak dahulu dan menjadi semacam jaminan mutu apabila pada produk tercantum nama daerah asal usaha tersebut berkembang.
d. Letak perusahaan berdasarkan pertimbangan ekonomi, letak perusahaan berdasarkan pertimbangan ekonomi adalah letak perusahaan yang pemilihannya dilakukan dengan memperhitungkan bahwa tempat yang dipilih adlah tempat yang paling menguntungkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi. 
Pertimbangan-pertimbangan dibawah ini akan mempengaruhi biaya pengangkutan dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang. 
- Dekat dengan bahan-bahan pasar
- Dekat dengan pasar
- Energi
- Tenaga kerja
- Modal yang diperoleh untuk Investasi 

3. Perusahaan dan Lembaga Sosial
Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Kombinasi dari berbagai sumber ekonomi secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan, penemuan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosial.

Secara umum, dunia usaha didirikan untuk memenuhi keinginan manusia akan barang dan jasa. Dalam pelaksanaan mencapai tujuan ekonomis perusahaan, hampir selalu terjadi interaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Interaksi tersebut menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan eksternal pada umumnya tidak dikuasai langsung oleh perusahaan. Interaksi yang terjadi pada akhirnya, akan memunculkan tanggung jawab sosial terhadap perusahaan terhadap pihak-pihak yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung atas kegiatan yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus memperhitungkan dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan kebijakan yang diambil. Dalam hal ini, tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan perusahaan lain, konsumen, karyawan, investor, masyarakat secara keseluruhan, lingkungan eksternal, maupun alam. Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Perusahaan sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan atau unit yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun saling mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Perusahaan sebagai sistem berarti merupakan kombinasi dari berbagai sumber-sumber ekonomi yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan tertentu antara lain keuntungann dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Apabila ditinjau,maka pada dasarnya sistem perusahaan mempunyai beberapa sifat.

Sifat-sifat tersebut ialah : 
1. Kompleks, 
Secara keseluruhan, unit-unit perusahaan akan saling bekerja sama dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, masing-masing bagian dapat dirinci menjadi sub-sub bagian dan juga saling bergantung satu sama lain. Hubungan yang terjadi itu sangat kompleks bila penelusuran dilakukan secara menyeluruh. Sebagai contoh, untuk melaksanakan aktifitas produksinya, perusahaan harus berhubungan dengan pemasok bahan baku, tenaga kerja, lembaga keuangan, dsb.

2. Sebagai suatu kesatuan/unit,
Dalam kenyataannya, walaupun perusahaan terdiri dari atas banyak bagian, proses kegiatan yang dijalankan tidak memungkinkan mereka untuk berjalan sendiri-sendiri, melainkan menuju ke satu tujuan, yaitu tujuan perusahaan (mencapai keuntungan dan tujuan-tujuan lain seperto disebutkan sebelumnya). Dalam hal ini seluruh kegiatan perusahaan harus merupakan suatu kesatuan.

3. Sifatnya beragam,
Dalam realitas dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan punya cara beroperasi yang berbeda satu sama persis baik dalam ukuran skala usaha, bentuk, maupun jenis usahanya. Disamping itu perusahaan sejenis biasanya melakukan diverifikasi produk untuk tujuan menutup kerugian produk yang satu dengan keuntungan produk lainnya.

4. Sifatnya saling tergantung
Pada umumnya, suatu perusahaan bergantung dengan perusahaan lainnya, setidaknya kepada perusahaan pemasok bahan bakunya. Dalam lingkungan intern perusahaan, ketergantungan juga terjadi antara satu bidang dengan bidang-bidang lainnya. Contohnya, antara bidang produksi dengan bidang pengepakan, bidang produksi dengan bagian pemasok bahan baku, dsb.

5. Sifatnya dinamis
Sifat dinamis dibutuhkan perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya dimasa mendatang. Agar dapat bertahan, perusahaan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan kekuatan dan tekanan yang berasal dari luar perusahaan ataupun dari dalam perusahaan itu sendiri.

Fungsi-Fungsi Perusahan adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan barang dan jasa
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada pelaku ekonomi yang lain.
# Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
# Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
# Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
# Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan ekspor.

b. Sebagai pengguna faktor produksi
Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba. Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.

c. Mambayar pajak kepada pemerintah
Perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya terhadap pembangunan.

d. Sebagai agen pembangunan
Kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.


Ciri-Ciri Perusahaan:
Ciri perusahaan mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali. Pada umumnya ciri-ciri perusahaan berkenan dengan variabel-variabel berikut:
  • Operatif: Dalam hal ini pada sebuah perusahaan, dijumpai adanya aktifitas ekonomi yang berkenan dengan kegiatan produksi, penyediaan, atau pendistribusian barang atau jasa.
  • Koordinatif: Untuk mencapai tujuannya, diperlukan koordinasi agar semua bagian dalam perusahaan dapat bergerak ke arah yang sama dan saling mendukung satu sama lain. Koordinasi ini dilakukan karena pada umumnya perusahaan dijalankan oleh lebih dari seorang individu untuk mencapai visi misinya. 
  • Reguler: Dalam upaya mencapai kesinambungan perusahaan, diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitasnya agar selalu bergerak maju. 
  • Dinamis: Lingkungan selalu berubah. Agar dapat bertahan terus, perusahaan harus mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perusahaan tersebut.
  • Formal: Untuk memenuhi keadaan ini, perusahaan selaku pelaku kegiatan ekonomi harus merupakan lembaga resmi yang terdaftar dipemerintah serta tunduk kepada peraturan-peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendiriannya.
  • Lokasi: Dalam hal ini perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
  • Pelayanan Bersyarat: Dalam mengahsilkan barang dan jasa, perusahaan terkait dengan tujuannya. Dalam hal ini perusahaan menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meemrlukannya dan bersedia serta mampu membelinya, sehingga perusahaan bisa memperoleh laba agar dapat tetap bertahan dan berkembang.
4. Berbagai macam lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya terhadap perusahaan
Secara umum lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan internal.

1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang dari manajemen puncak organisasi.

Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini, yaitu lingkungan societal dan lingkungan kerja. Lingkungan societal meliputi tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan di bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi. Sementara itu, lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi organisasi secara langsung. Elemen-elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.

Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
* Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. 
Contoh : 
• Keadaan alam: SDA, lingkungan.
• Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
• Hukum
• Perekonomian
• Pendidikan dan kebudayaan
• Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.

* Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
• Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
• Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
• Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan. 
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan. 

Pengaruh terhadap perusahaan : 
1. Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
2. Lingkungan seperti politik, pemerintah, hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
3. Keadaan social meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga social yang ada.
Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub factor :
1. Tanah dan alam sekitar
Tanah dan sumber alam merupakan salah satu factor penting untuk kegiatan perusahaan.
2. Ilmu pengetahuan dan seni
Ilmu penegtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.
3. Pemerintah dan hukum
Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.
4. Uang, kredit, kapital
Uang kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Apabila uang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akan mengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kredit didalamanya. Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat menjalanka fungsinya tanpa kapital.dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit yang diinfestasikan dalam perusahaan. 
5. Tersedianya tenaga kerja
Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat ketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat tergantung pada system pendidika, standar hidup, dan inisiatif dari masyarakat.
6. Sikap konsumen
Usaha perusahaan untuk mengurangi resiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik.
7. Kepercayaan dan agama
Mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh manajer. Standar etika ini harus diikuti oleh perusahaan.
8. Hubungan internasional
Hunungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahan perdagangan dan politik mungkin tidak terbatas pada bahan dasar, tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri.
5. Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
Nama: Nurlaela Sari
Kelas : 1EBO7
NPM  : 25211358

Tidak ada komentar:

Posting Komentar